Senin, 23 April 2012

Jalan Setapak

Seperti lidah yang dijulurkan langit merah
Jalan setapak membentang ke cakrawala
Di antara jurang dan tebing, gerumbul ilalang
Nampak bersinar dalam basuhan airmata fajar
Kesenyapan akan bangkit dari punggung bukit pagi

Sungai kecil menyelinap di sela pohonan
Mendesakkan batu-batu hitam
Dan dingin yang memercik mengandung irama api
Seakan menyanyikan kelahiran baru
Ayam berkokok dari kandang pertobatannya

Mantel subuh yang membungkus ombak lautan
Seakan menenggelamkan nyala bintang
Langit kembali tersungkur, ditarik arus bumi
Kini cahayanya memberat di kedua mataku
Sedang hatiku menghampar tanpa ufuk

1 komentar:

  1. sangat terasa kerinduan yang terpendam di setiap kata" yang tertulis, menyusuri jalan setapak yang jauh dari hiruk pikuk kebisingan cinta, menyendiri mencari seuntai cinta yang menggayut di hati, semoga suatu saat di ujung jalan setapak ini akan terdapat cinta yang seutuhnya untuk mengobati luka perjalanan cinta.. peace !!

    BalasHapus